Apakah yang dimaksud Support dan Resistance dalam perdagangan saham?Bagaimana cara menentukannya? Bagaimana cara menggunakannya dalam bertransaksi saham?
Konsep support dan resistance merupakan dua atribut yang paling banyak dibahas dalam analisis. Istilah ini digunakan untuk merujuk pada tingkat harga tertentu yang mencegah atau menjaga agar harga tidak terdorong ke arah tertentu.
Kebanyakan trader berpengalaman dapat menceritakan tentang bagaimana tingkat harga tertentu cenderung untuk mencegah para trader mendorong harga ke arah tertentu.
Support adalah tingkat atau area harga tertentu yang dapat diyakini sebagai titik terendah pada suatu masa, dimana seakan-akan tingkat harga ini menjaga supaya harga tidak jatuh lebih dalam.
Saat menyentuh support, harga seperti memantul kembali ke atas. Jika support ini tertembus (breakdown), maka harga akan turun ke bawah hingga menemukan titik support baru.
Sedangkan Resistance adalah kebalikan dari support. Resistance adalah tingkat atau area harga tertentu yang diyakini sebagai titik atau area tertinggi pada suatu masa, dimana aksi jual cukup besar sehingga menghambat harga bergerak naik.
Biasanya harga akan turun setelah menyentuh harga resistance. Jika resistancetembus (breakout), harga akan naik hingga resistance berikutnya.
Di dalam perdagangan di pasar modal, biasanya terjadi pertempuran antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Hal-hal yang secara psikologis mempengaruhi besarnya permintaan dan penawaran pada harga tertentu inilah yang membentuk support atau resistance pada tingkat harga tertentu.
Konsep support dan resistance ini pun tanpa kita sadari juga sebenarnya kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya Anda mengetahui suatu barang (misalnya tiket), dalam sehari-harinya dijual seharga Rp500, dan suatu saat harganya turun hingga Rp300. Namun keesokannya harga kembali naik ke Rp500, maka Anda berpikir bahwa Rp300 adalah harga terbaik yang mungkin Anda bisa beli.
Karenanya batas Rp300 ini menjadi titik support yang menjaga harga tidak turun karena secara psikologis banyak peminatnya. Support juga dianggap sebagai lantai karena tingkat harga ini mencegah pasar menggerakkan harga ke bawah.
Begitu pula dengan resistance, jika Anda mendapati memegang suatu barang (misalnya cabe), harganya naik pada suatu tingkat harga tertentu, namun gagal menembus misalnya Rp600.
Anda sebagai pedagang mengharapkan harganya makin naik, namun ternyata harga tidak bisa lebih naik lagi karena kekuatan pasarnya tidak cukup.
Anda akan berpikir bahwa Rp600 adalah harga terbaik bagi Anda untuk menjual stok barang Anda. Karenanya batas Rp600 ini menjadi titik resistance yang mencegah harga untuk naik karena secara psikologis banyak yang ingin menjual di harga itu.
Resistance juga dianggap sebagai langit-langit karena tingkat harga ini mencegah pasar menggerakkan harga ke atas.
Support dan Resistance adalah salah satu cara trading yang relatif mudah dalam penerapannya, meskipun demikian, support dan resistance adalah salah satu cara terbaik dalam membaca arah pergerakan harga saham.
Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan juga mengenai cara menentukanSupport dan Resistance.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam menentukan harga Supportdan Resistance untuk perdagangan saham, metode-metode tersebut antara lain:
#1 Menarik Garis Secara Manual
Ada sebuah cara sederhana untuk menentukan support dan resistance, yaitu dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
Cara manual ini adalah salah satu cara menentukan support dan resistancetermudah dan berguna untuk menentukan arah harga pada masa yang akan datang.
Support dan resistance tidak melulu harus menggunakan garis mendatar, bisa juga ditarik garis miring yang diagonal membentuk garis trendline(upward/downward).
Untuk membentuk garis ini dapat dilakukan dengan cara:
Dengan menarik garis tersebut, maka corong harga akan terbentuk, garis yang atas berfungsi sebagai resistance, dan garis yang bawah akan menjadi support.
#2 Menggunakan Angka Bulat
Salah satu jenis support dan resistance yang cenderung terlihat adalah di angka bulat. Angka bulat seperti Rp50, Rp100, Rp200, Rp500, Rp1.000, dan sebagainya cenderung menjadi penting dalam level support dan resistance karena mereka sering mewakili titik balik psikologis dimana banyak trader akan membuat keputusan beli atau jual.
Pembeli akan sering membeli dalam jumlah besar saham setelah harga mulai jatuh ke angka bulat besar seperti Rp500, yang membuatnya lebih sulit bagi saham jatuh lebih ke bawah.
Di sisi lain, penjual mulai menjual saham ketika bergerak menuju puncak angka bulat, sehingga sulit untuk bergerak melewati angka ini juga.
Hal ini meningkatkan tekanan membeli dan menjual. Hal inilah yang membuat angka bulat penting dalam penerapan support dan resistance, dan dalam banyak kasus, juga menyangkut poin psikologi pasar juga.
#3 Menggunakan Moving Average
Kebanyakan trader teknikal menggabungkan kekuatan berbagai indikator teknikal, seperti moving average, untuk membantu dalam memprediksi momentum jangka pendek di masa depan.
Moving average ini pun memiliki untuk mengidentifikasi tingkat support danresistance, seperti yang dapat Anda lihat dari grafik di bawah ini.
Moving average adalah garis yang terus berubah yang menampilkan dan menghitung data pergerakan harga masa lalu.
Garis yang terbentuk pada moving average juga dapat dipakai untuk mengidentifikasi support dan resistance.
Perhatikan gambar di atas, harga saham yang mulai jatuh mendekati moving average dapat memantul ke atas, seolah ada support yang mencegahnya untuk turun.
Namun ketika harga berada di bawah moving average, garis ini bertindak sebagairesistance.
#4 Menggunakan Pivot Point
Pivot point adalah salah satu cara untuk menentukan support dan resistancedengan menggunakan rumus perhitungan tertentu. Rumus perhitungan pivotpoint dapat melihat support dan resistance hingga 3 lapis:
Keterangan dari rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Nilai yang dimasukkan dalam perhitungan pivot point adalah nilai dari harga hari sebelumnya. Misalnya bila ingin menghitung pivot besok, maka data harga pada hari ini yang dimasukkan. Bila keesokan harinya:
Garis Fibonacci adalah garis yang dibentuk dengan mengikuti aturan Fibonacci. Garis yang dibentuk dari Fibonacci membentuk titik support dan resistance harga saham. Cara menarik Fibonacci yaitu:
Dalam penarikan titik tertinggi ke titik terendah, didapatlah garis-garis yang didapat dapat berfungsi sebagai support dan resistance, dan dengan Fibonacci, maka kita dapat melihat peluang kenaikan dan penurunan harga pada masa yang akan datang.
Bila garis Fibonacci berada di bawah harga, maka berfungsi sebagai support, dan bila ada di atas harga, maka berfungsi sebagai resistance.
#6 Menggunakan Gap/Celah Harga
Untuk menentukan area support dan resistance, juga bisa dengan menggunakan gap pada grafik candlestick yang pernah terjadi. Gap sendiri merupakan posisi harga yang melompat sehingga terjadi sebuah celah antara harga penutupan sebelumnya dengan harga pembukaan hari setelahnya.
Gap akan menjadi sebuah tanda yang menentukan sebuah pergerakan harga akan menjadi kenaikan atau penurunan yang berkelanjutan, atau pembalikan dari tren sebelumnya.
Oleh karena itu, gap juga digolongkan sebagai indikator support dan resistance.
Sebuah gap biasanya akan ditutup oleh candlestick berikutnya, dan area gap akan berfungsi sebagai area support atau resistance.
#7 Menggunakan Bid & Offer Volume
Support dan resistance juga dapat dilihat pada jumlah bid dan offer pada papan harga harian. Ada 2 sisi yang menggerakkan harga saham, yaitu Bid dan Offer.
Bid berisi harga saham yang diminta oleh pembeli dan Bid Volume adalah jumlah lot saham yang diminta pada harga tertentu. Sementara Offer adalah harga saham yang ditawar oleh penjual dan Offer Volume adalah jumlah lot saham yang ditawar pada harga tertentu.
Pada gambar di atas dapat kita lihat tampilan harga beserta banyaknya permintaan dan penawaran yang dipesan oleh para anggota bursa. Pada menu tersebut, ada beberapa keterangan
Pada gambar di atas terlihat tiap harga yang ada, jumlah lot yang dipasang dalam permintaan dan penawaran tidaklah sama banyak.
Terlihat pada harga Rp1.165 memiliki jumlah bid yang signifikan, sehingga dapat diasumsikan bahwa harga tersebut adalah titik support.
Selain itu terlihat pada gambar, pada harga Rp1.200 terdapat jumlah offer yang signifikan, sehingga dapat diasumsikan bahwa harga tersebut adalah titikresistance.
Support dan resistance merupakan indikator penting dalam trading saham, terutama untuk menentukan titik take-profit dan stop-loss.
Selain itu support dan resistance juga bisa untuk menentukan kapan membeli.Support dan resistance merupakan level psikologis para pelaku pasar dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual instrumen investasi mereka.
#1 Menentukan Titik Harga Beli
Seringkali dalam aktivitas trading, support dan resistance sangat menentukan pengambilan keputusan.
Support dan resistance yang dipadu dengan analisis teknikal dapat membantu kita menentukan harga beli dan jual. Ada 2 kondisi di mana Anda bisa membeli suatu saham bila Anda mengikuti teori Support dan Resistance, yaitu:
Beli bila harga memantul dari Support (Buy on Support).
Bila harga memantul dari titik support, maka ada kemungkinan harga saham akan melanjutkan tren kenaikannya.
Beli bila harga menembus Resistance (Buy on Breakout)
Bila harga saham menembus batas resistance, maka menandakan adanya tren kenaikan yang sangat kuat.
#2 Menentukan Titik Harga Jual
Selain menentukan waktu untuk beli, support dan resistance juga berfungsi untuk menentukan waktu untuk menjual saham. Ada 2 kondisi pula di mana Anda bisa menjual saham Anda, yaitu:
Jual bila harga memantul dari Resistance (Sell on Resistance)
Bila harga terlempar dari resistance, maka ada kemungkinan harga saham akan cenderung menurun. Aksi jual pada waktu ini disebut Take-Profit.
Jual bila harga menembus Support (Sell on Breakdown)
Bila harga saham menembus support, maka menandakan adanya tren penurunan yang sangat kuat. Aksi jual ada waktu ini disebut Cut-Loss.
Perlu diperhatikan bahwa level support dan resistance ini tidaklah kaku, dalam arti, misalnya level support harus ada di Angka A misanya.
Jika kita beranggapan bahwa angka ini selalu tetap, maka kita akan sering terkecoh. Angka area support dan resistance mungkin dapat bergeser sedikit dari yang digariskan, namun bukan berarti tidak ada support atau resistance.
Ada banyak metode yang bisa dipakai untuk menentukan support dan resistance, namun lebih baik bagi Anda yang merupakan pemula dalam berinvestasi atautrading saham, untuk fokus pada metode menarik garis support dan resistancesecara manual (horizontal, upward, downward) terlebih dahulu, sebelum mempelajari metode lainnya.
sumber : finansialku.com